Selasa, 09 Desember 2014

Sederhana

Sederhana

Aku hanya ingin mencintaimu dengan sederhana
Dan menunggu kamu yang mencintaiku dengan sederhana pula
Tidak berlebih dan tidak berkekurangan
Cukup dengan kadar yang pas

Aku sudah lelah dengan berlebih
Pada akhirnya Sang Maha Lebih yang berhak mendapatkan lebih itu
Aku juga sudah cukup dengan berkekurangan
Segalanya terasa kosong dan tanpa arah

Seperti detak jantung yang selalu konstan dan pas dalam ritmenya
Hanya sesekali naik dan sesekali turun
Tidak menggebu-gebu atau terlalu abai
pas sesuai dengan porsinya
Dengan begitu menjagamu agar tetap hidup

Minggu, 20 Juli 2014

Perpisahan dengan Ramadhan

Hai, maaf sudah lama saya tidak berceloteh disini...

Saya tidak perlu mengulang kembali bercerita untuk memperkenalkan siapa itu Ramadhan bukan? kalian pasti tahu siapa itu Ramadhan, bayi di Panti Asuhan Bayi Sehat yang sudah menarik perhatian saya.

Kemarin, tepatnya tanggal 6 Juli 2014 saya berkunjung ke Panti Asuhan tersebut. Sesampainya di panti, saya mengintip dari luar pintu dan saya melihat Ramadhan menggunakan baju berwarna kuning. Tetapi ketika masuk ke kamar, dia adalah Zidan, saya bingung, mengapa Zidan berada di box nya Ramadhan. Saat itu saya tidak kaget melihat beberapa penghuni baru Panti, tetapi saya bingung kenapa tidak ada box yg kasurnya lebih rendah selain miliknya Zidan dan satu bayi baru.

Akhirnya saya memutuskan untuk bertanya kepada sepasang orang tua asuh yang memang sering bertemu saya saat berkunjung ke panti. Jawaban yang saya dapat adalah "oh iya, teteh yang kalo kesini mainnya sama Ramadhan ya, Ramadhannya sudah pulang" yang dimaksud pulang disini adalah diadopsi. Setelah mendengar berita itu saya lemas, ketika itu pula saya memutuskan untuk pulang dan diperjalanan pulang saya menangis. Saya menangis karena mengingat kembali memori dari awal pertemuan hingga pertemuan terakhir.

Ramadhan itu bak pelipur lara yang selalu sukses mengembalikan semangat dan mood saya. Ramadhan itu seseorang yang selalu saya rindukan, seseorang yang selalu membuat saya menyempatkan sedikit waktu untuk selalu mengunjunginya. Ramadhan mungkin menjadi saksi hidup saya pada saat saya berada di titik terendah dan jatuhnya saya. Ya ampun nak, semua memori yang telah kita buat berdua itu sangat panjang untuk sekedar diceritakan dengan kata-kata :(

Benar pepatah yang mengatakan bahwa dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Maaf yah, kakak ga bisa nemenin kamu di umurmu yg akan genap satu tahun 2 Agustus nanti. Kakak cuma mau bilang, kakak sayang Ramadhan, kakak rindu Ramadhan, inshaalla namamu akan selalu ada di doa kakak yah :)
Jika memang Allah menghendaki kita akan bertemu lagi, inshaallah kita akan bertemu lagi  yah :)
All about you

The last day when i met you



Minggu, 29 Juni 2014

Buku koma

"Aku hanya berpikir. Bagaimana aku belajar ikhlas?" Tanyaku dengan bingung.
"Sama seperti kamu jatuh cinta, kamu tidak bisa mengendalikan perasaan cinta kamu. Kamu tidak bisa memilih siapa yang kamu cintai, tapi pada saat orang itu berdiri didepanmu, yang bisa kamu lakukan adalah memasrahkan diri untuk merasakan apa yang hati kamu ingin rasakan walaupun kamu tahu semakin kamu mencintai, semakin kamu akan beresiko untuk tersakiti dan kecewa. Tapi, kamu memilih untuk menikmati cinta itu walau terkadang tidak saling memiliki. Kamu ikhlas untuk mencintai. Sama halnya dengan ikhlas menghadapi apapun dalam hidup. Kamu tidak dapat memilih jenis masalah yang akan kamu dapat atau kapan kamu akan menghadapinya. Saat musibah dan masalah telah berdiri di depan kamu, yang bisa kamu lakukan hanya memasrahkan diri untuk menerima semuanya dengan lapang dada. Menerima masalah seperti bagian dari hidup, sama seperti kamu menerima menerima datangnya seorang laki-laki yang membuat kamu jatuh cinta. Segala sesuatu dalam hidup ini yang kamu temui mempunyai peran untuk harimu. Kamua kan mengenal cinta, benci, ikhlas, marah, dendam, maaf, sayang, berani, takut, ragu, yakin, semua perasaan yang mungkin ada akan kamu rasakan jika kamu cukup berani dan ikhlas untuk memeluk semua hal dalam hidup kamu. Baik itu cinta yang membuat kamu senang merasakan hidup, maupun kematian yang membuatmu takut hidup," jelas Leo.

"Kamu tahu side effect dari ikhlas?" Tanya Leo
"Apa?"
"Kamu menjadi pelupa." Jawab Leo
"Maksudnya? Apakah itu buruk?" Tanyaku dengan bingung.
"Bisa baik dan bisa buruk. Manusia cenderung pintar untuk mempraktikan ikhlas pada hal-hal yang menyenangkan. Mereka ikhlas menerima uang, ikhlas dicintai orang lain, ikhlas dibantu orang lain, ikhlas dihibur orang lain, dan banyak lagi. Semua hal yang menyenangkan dan membuat bahagia akan diikhlaskan oleh manusia dalam sekejap. Tapi, buruknya dari ikhlas adalah kamu menerima dan pada saat kamu menerima, kamu akan melihat segala sesuatu sebagai sebuah alur kehidupan yang mengalir melewatimu. Pada saat itu, kamu langsung lupa denga apa yang kamu ikhlaskan. Kamu tidak akan mengungkit-ungkit tentang itu, tidak akan menyalahkan atau menyesali dan mempertanyakan. Yang terjadi, terjadilah. Esok adalah lembaran baru" jelas Leo.

Jumat, 21 Maret 2014

Ramadan #6

Hari ini super nyempet nyempetin buat ketemu Ramadan. Selesai kelas terakhir jam 15.55, langsung keluar kelas, solat ashar, dan berangkat. Karena macet dan tempat berenti angkotnya lumayan jauh, akhirnya saya sampai jam 16.35 padahal panti tutup jam 17.00.

Sesampainya diruangan Ramadan, semua rasa rindu ke dia buncah. Seneng, terharu, akhirnya ketemu Ramadan setelah kemarin hari Rabu ga ketemu. Posisinya dia lagi tengkurep. Setelah melihat saya, dia langsung nangis dan nyariin tangan saya. Itu tanda dia minta digendong, tetapi karena hari sudah terlalu sore akhirnya saya tidak berani untuk menggendong, takut semakin nangis jika saya akan pulang.

Ketika permintaan Ramadan tidak saya penuhi, nangisnya semakin kencang. Itu pertama kalinya saya melihat dia nangis kencang sekali. Sedih, sedih banget ngeliatnya, ya ampun nak, kalo boleh kamu saya gendong hingga tertidur. Saya mencoba untuk menenangkan Ramadan, tetapi nangisnya semakin kencang dan pegangan tangannya juga semakin kencang. Akhirnya teteh penjaganya memberikan susu kepada Ramadan. Ramadanpun terdiam dan meminum susunya.

Ramadan meminum susu, sambil terus memegang tangan saya, eraat sekali. Ketika dalam posisi miring, tangan saya terus digenggam dan menjadi bantalan pipinya. Ketika terlentang tangan saya terus digenggamnya sambil tangan kiri memegang botol dotnya. Ketika tangan saya tidak memegang tubuhnya sama sekali, Ramadan langsung mencari tangan saya dan menggenggamnya dengan kuat. Hingga saya berkali-kali berkata "iya sayang, ga akan kemana-mana kok, disini terus ya"

Hari ini hari terlama Ramadan menatap saya. Apakah kamu juga rindu nak? :) Saya sangat rinduu sekali :)

Selesai meminum susu, Ramadan sudah agak baikan. Ramadan mulai ngoceh ngoceh ga jelas. Ah, mendengar ocehanmu saja sudah sangat membuat saya senang. Memang sudah memasuki umurmu untuk belajar berbicara dan berjalan. Ketika dotnya yang sudah habis terlepas, Ramadan masih terus mencari tangan saya. Setelah Ramadan sudah puas mengemuti tangan saya dan sudah tidak rewel lagi. Saya pamit kepada Ramadan "pulang ya sayang, sampai ketemu lagi" dan tak lupa mengecup keningnya :))

Minggu, 16 Maret 2014

Ramadan #5

Si Ramadan lagi aleman, masih ga enak badannya kayaknya, ditidurin bentar udah rewel minta digendong. Ramadan udah bisa duduk sendiri dari posisi tidur looh, aaaa senangnya. Meskipun waktu duduknya masih kaya orang mabok hihi.


Karena si Ramadannya udah diem, tapi tetep ga mau di tidurin, akhirnya dia didudukin di kursi goyangnya, like a boss banget ya ganteng :*


okee, karna waktu udah sore dan Ramadannya belum mau bobo, akhirnya foto foto dulu sebelum pulang. Cepet sembuh ya sayang :)



Jumat, 14 Maret 2014

Ramadan #4

Halooo, akhirnya setelah UTS berakhir bisa berkunjung lagi ke tempat Ramadan. Hari ini pertama kalinya ke panti dan nangis. Entah kenapa semua kepenatan langsung hilang, perasaan pingin nangis yang entah kapan kepinginnya tapi ga bisa nangis akhirnya hari ini beneran nangis. Terima kasih buat doa yang sangat menyentuh hati mas mas dipanti :) dan terima kasih atas rezeki-Mu kepada keluargaku yang tak pernah habis habis, alhamdulilah. Terima kasih atas kebahagian-Mu yang diberikan kepadaku disaat memberi, alhamdulilaaaah :))

Rambut Ramadan udah mulai tumbuh looh dan Ramadan udah bisa merangkak, aaaa senangnyaa :). Tapi Ramadan masih sakit, batuknya jadi makin parah, bikin nafasnya jadi berat. Dahak sama mucusnya kayaknya banyak banget gitu, kalo kata mamah harus disedot lewat hidungnya :(. oh iya, hari ini Ramadan juga udah naik kereta dorong buat belajar jalan. Ga kerasa ya kamu udah semakin besar sayang :*.

Nanti kalo udah gede tetep jadi anak yang selalu ingin tau ya, tetep jadi anak yang aktif, sehat terus, ga rewel, dan kalo nangis tetep kecil aja suaranya :)



cieee yang udah belajar jalan, meskipun kakinya belum nyampe banget 


Senin, 10 Maret 2014

Ramadan #3

Minggu, 23 Februari 2014
hoaaaaam, ayooo bobo kak



Rabu, 26 Februari 2014





Senin, 3 Maret 2014




Sabtu, 22 Februari 2014

About A Commitment


Ramadan #2

Hari ini sedikit kecewa waktu sampe panti. Ramadan udah dipegang sama orang lain. Patah hati banget rasanya aaaaa :(. Akhirnya nunggu diluar, maksudnya biar tunggu Ramadannya dilepas dulu.

Udah nunggu agak lama, ternyata Ramadannya ga dilepas dan malah udah ditutup hordennya (tanda mau tutup). Yasudah, masuk ruangan lagi aja. Alhamdulilah akhirnya Ramadan ditidurin. Awalnya megang-megang tangannya dulu. Eh ternyata Ramadannya udah usek usek dan mulai ngemut jempol, tanda udah mengantuk. Akhirnya Ramadan saya gendong.

Setelah beberapa saat digendong dan disolawatin, Ramadannya udah mulai merem dan teteh yang jaga udah bilang, tidurin aja teh sambil buatin susu. Akhirnya Ramadan merem sambil ngenyot susu. Ni bocah tidur aja ngenyotnya masih kenceng banget :D




Tiba-tiba Ramadan keselek dan langsung nangis, langsung saya gendong dan tepuk-tepuk pundaknya. Dalam sekejap langsung berenti nangisnya dan kurang dari 5 menit ternyata udah bobo, aaaa kelakuaaaan. 



Akhirnya Ramadannya di boboin dan dielus-elus kepalanya. Setelah dirasa udah nyenyak bobonya, seseorang-yang-ga-mau-disebut-namanya ngajakin pulang. Oke deh, kecup kening Ramadan sebelum pulang. Mimpi indah ya sayang :*

Rabu, 19 Februari 2014

Ramadan #1

fuaaah, udah lama pisun ga ngeblog, maafkan, ga tau kenapa awal kuliah sibuknya udah kayak gini. Alhamdulilah, tugas sudah selesai dan ada waktu luang.

Udah sekitar dua minggu ini saya mulai rajin ke panti asuhan bayi sehat. Awalnya karena tertarik dengan mba Laida yang udah sering kesana. Pertama kali kesana masih bingung, karena memang pengunjungnya sedang ramai dan banyak bayi yang menangis. Hingga akhirnya bayi disebelah saya menangis dan mb Laida menyuruh saya untuk menggendongnya. Alhasil hingga waktu kunjungan selesai saya tidak berhasil membuat satu bayipun tertidur.

Kedua kalinya kesana dan pada saat saya masuk keruangan ada bayi lelaki yang menangis disebelah bayi embuls yang tertidur pulas dan sayapun menggendongnya. Hingga akhirnya bayi embuls itupun terbangun dan menangis. Lalu saya meminta seseorang ini untuk menggendong si bayi embuls, entah kenapa nangisnya malah bertambah kencang. Akhirnya saya meletakkan bayi yang saya gendong dan bergantian untuk menggendong bayi embuls. Dalam sekejap bayi embuls ini langsung diam dipelukan saya.




Seperti layaknya jatuh cinta pada pandangan pertama, begitulah rasanya bertemu dengan bayi embuls bernama Ramadani ini. Awalnya karena salah baca nama, tetapi akhirnya menjadi panggilan kesayangan menjadi Ramadan. Hal ini membuat saya selalu ingin bermain dengan Ramadan setiap kali kunjungan ke panti. Bahkan layaknya seperti pacaran, ga mau yang namanya jauh jauh dan ga ketemu setiap hari. Selalu ingin membawa Ramadan ikut pulang setelah jam kunjungan berakhir. 

Kunjungan ke panti hari Minggu kemarin, saya berhasil membuat Ramadan tertidur sebelum waktu kunjungan berakhir. Setidaknya sedikit lega, tidak melihat dia kecewa sebelum saya pulang. Sebelum tertidur, saya menggendong Ramadan, entah apa yang terjadi ketika Ramadan sedang memperhatikan lingkungan sekitarnya, saya merasa Ramadan akan mejadi seseorang kuat dan sukses dikemudian hari. Ramadan akan menjadi seseorang yang bertanggung jawab terhadap adik adiknya disana. Entah hanya sugesti atau apa, saya juga tidak mengerti kenapa terlintas pikiran itu.




Terlepas apapun itu, semoga itu menjadi masa depanmu ya nak, semoga terus menjadi doa dan selalu dikuatkan. Cepat besar sayang, jadi lelaki yang luar biasa kelak, amin :))

Selasa, 28 Januari 2014

Jumat, 24 Januari 2014

Youth in Action (YOA) Lampung

Selama kuliah alhamdulilah saya aktif dibeberapa organisasi di kampus. Menyenangkan sekali bertemu dengan banyak orang dan menambah berbagai pengalaman. Saya suka dengan budaya sehingga saya masuk dalam UBALA ITB. Saya suka sosial dan anak anak sehingga saya masuk dalam SKHOLE ITB. Selain itu, saya butuh organisasi yang mendukung keprofesian saya sehingga saya masuk IMG ITB.

Hingga suatu saat, saya melihat sebuah tawaran menarik dari seorang teman, yaitu seleksi untuk masuk kedalam YOA lampung. Kenapa saya mau ikut? Saya dari Lampung, saya lahir dan besar di Lampung, terlalu banyak hutang budi saya terhadap daerah Lampung. Lalu apa yang bisa saya berikan untuk Lampung? Saya cukup bingung dengan pertanyaan itu. Hal itulah yang membuat saya berniat untuk ikut organisasi ini. Setidaknya saya bisa memberikan sedikit kepada Lampung dibandingkan saya hanya menghujat kejelekan didalamnya tanpa aksi apapun.

YOA Lampung memiliki tagline "Mari Satukan Semangat Berkarya" kenapa? Karena Lampung bisa berubah jika pemudanya bersatu, bukan sendirian, seperti quotes dari Soekarno tentang pemuda. YOA Lampung terus menginspirasi pemuda pemuda lain di Lampung dan pemuda Lampung yang bersekolah diluar Lampung.

YOA Lampung bersifat independent yang artinya organisasi ini tidak didukung oleh partai politik tertentu. Mungkin satu hal ini yg membuat YOA kesulitan mengenai biaya. Kenapa harus independent? Apalagi yang kelebihan yg dimiliki oleh pemuda selain idealismenya yang tinggi.

Alhamdulilah dari organisasi ini saya belajar banyak hal. Belajar tentang pemuda, semangat, berbagi, dan menginspirasi :)