"Aku hanya berpikir. Bagaimana aku belajar ikhlas?" Tanyaku dengan bingung.
"Sama seperti kamu jatuh cinta, kamu tidak bisa mengendalikan perasaan cinta kamu. Kamu tidak bisa memilih siapa yang kamu cintai, tapi pada saat orang itu berdiri didepanmu, yang bisa kamu lakukan adalah memasrahkan diri untuk merasakan apa yang hati kamu ingin rasakan walaupun kamu tahu semakin kamu mencintai, semakin kamu akan beresiko untuk tersakiti dan kecewa. Tapi, kamu memilih untuk menikmati cinta itu walau terkadang tidak saling memiliki. Kamu ikhlas untuk mencintai. Sama halnya dengan ikhlas menghadapi apapun dalam hidup. Kamu tidak dapat memilih jenis masalah yang akan kamu dapat atau kapan kamu akan menghadapinya. Saat musibah dan masalah telah berdiri di depan kamu, yang bisa kamu lakukan hanya memasrahkan diri untuk menerima semuanya dengan lapang dada. Menerima masalah seperti bagian dari hidup, sama seperti kamu menerima menerima datangnya seorang laki-laki yang membuat kamu jatuh cinta. Segala sesuatu dalam hidup ini yang kamu temui mempunyai peran untuk harimu. Kamua kan mengenal cinta, benci, ikhlas, marah, dendam, maaf, sayang, berani, takut, ragu, yakin, semua perasaan yang mungkin ada akan kamu rasakan jika kamu cukup berani dan ikhlas untuk memeluk semua hal dalam hidup kamu. Baik itu cinta yang membuat kamu senang merasakan hidup, maupun kematian yang membuatmu takut hidup," jelas Leo.
"Kamu tahu side effect dari ikhlas?" Tanya Leo
"Apa?"
"Kamu menjadi pelupa." Jawab Leo
"Maksudnya? Apakah itu buruk?" Tanyaku dengan bingung.
"Bisa baik dan bisa buruk. Manusia cenderung pintar untuk mempraktikan ikhlas pada hal-hal yang menyenangkan. Mereka ikhlas menerima uang, ikhlas dicintai orang lain, ikhlas dibantu orang lain, ikhlas dihibur orang lain, dan banyak lagi. Semua hal yang menyenangkan dan membuat bahagia akan diikhlaskan oleh manusia dalam sekejap. Tapi, buruknya dari ikhlas adalah kamu menerima dan pada saat kamu menerima, kamu akan melihat segala sesuatu sebagai sebuah alur kehidupan yang mengalir melewatimu. Pada saat itu, kamu langsung lupa denga apa yang kamu ikhlaskan. Kamu tidak akan mengungkit-ungkit tentang itu, tidak akan menyalahkan atau menyesali dan mempertanyakan. Yang terjadi, terjadilah. Esok adalah lembaran baru" jelas Leo.